Each page brings you to knows Sociology further

Facebook
RSS

Pemikiran Auguste Comte, The Law of Three Stages

-
Mentari

Auguste Comte lahir di Montpeller, Prancis, pada tanggal 19 Januari 1798 (Pickering,1993: 7). Meskipun seorang mahasiswa yang cerdas, Comte tidak pernah mendapatkan ijazah sarjana. Ia dan seluruh mahasiswa seangkatannya dikeluarkan dari Ecole Polytechnique karena gagasan politik dan pembangkangan mereka. Pemberhentian ini berdampak buruk pada karir akademis Comte. Pada tahun 1817 ia menjadi sekretaris (dan “anak angkat” [Manuel, 1962:251]) Claude Henri Saint-Simon, seorang filsuf yang empat puluh tahun lebih tua dari Comte.Namun hubungan ini tidak berjalan dengan lancar, sehingga terjadi perselisihan diantara keduanya.
     Comte adalah orang pertama yang menggunakan istilah sosiologi (Pickering,2000: Turner, 2001) ia membawa pengaruh besar pada beberapa orang teoretisi sosiologi yang lebih kemudian (khususnya Herbert Spencer dan Emile Durkheim). Beberapa pemikrannya yang terkenal adalah mengenai tahap evolusi cara berpikir manusia (The Law of Three Stages) yang menyebutkan perubahan cara berpandang masyarakat, yaitu:
  1. Teologis, yaitu tahap dimana manusia mempercayai hal gaib yang di pusatkan pada sesuatu yang dituhankan. Manusia percaya bahwa dibelakang gejala-gejala alam terdapat kuasa-kuasa adikodrati yang mengatur fungsi dan gerak gejala-gejala tersebut. Kuasa-kuasa ini dianggap sebagai makhluk yang memiliki rasio dan kehendak seperti manusia. Tetapi orang percaya bahwa mereka berada pada tingkatan lebih tinggi dari pada makhluk-makhluk selain insani.
  2. Metafisis, Pada tahap ini manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala terdapat kekuatan – kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan. Pada tahap ini manusia masih terikat oleh cita – cita tanpa verifikasi karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita – cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum – hukum alam yang seragam.
  3. Positifis, ditandai oleh kepercayaan akan data empiris sebagai sumber pengetahuan terakhir. Tetapi pengetahuan selalu sementara sifatnya (tidak mutlak), semangat positivisme memperlihatkan suatu keterbukaan terus-menerus terhadap data baru atas dasar mana pengetahuan dasar mana pengetahuan dapat ditinjau kembali dan diperluas.Akal budi sangatlah penting, seperti dalam periode metafisik, tetapi harus dipimpin oleh data empiris.
Selain Teori yang telah diungkapkan di atas, beberapa pemikiran lain dari Comte adalah mengenai Statika dan Dinamika Sosial. Statika Sosial merupakan semua unsur struktural yang melandasi dan menunjang orde, tertib, dan kestabilan masyarakat. Antara lain disebut: sistem perundangan, struktur organisasi, dan nilai – nilai seperti keyakinan, kaidah dan kewajiban yang semuanya memberi bentuk yang konkret dan mantap kepada kehidupan bersama. Statika sosioal itu disepakati oleh anggota dan karena itu disebut dengan volonte general (kemauan umum). Sedangkan Dinamika sosial adalah daya gerak sejarah tersebut tadi, yang pada setiap tahap evolusi mendorong kearah tercapainya keseimbangan baru yang setinggi dengan kondisi dan keadaan zaman. Dalam abad ke-18 dinamika sosial paling menonjol dalam perjuangan dan usaha untuk mengganti gagasan – gagasan agama yang lama dan konsep – konsep positif dan ilmiah yang baru.
     Selain pemikiran tersebut, hal lain yang dikemukakan Auguste Comte adalah mengenai Agama Humanitas, yang dalam kepercayaannya terilhami oleh Chlotilde de Vaux yang merupakan kekasihnya. Dalam kepercayaannya ini, Comte mengedepankan kemanusiaan. Untuk lebih jelasnya, materi bisa download disini.

4 Responses so far.

  1. menurut anda. apakah teori karl marx mengenai tiga tahap perkembangan pemikiran manusia masih relefan samapai sekarang???

  2. Mentari says:

    masih mas, karena bisa dilihat saja. Perkembangan teknologi yang semakin modern saat ini tidak menghilangkan orang-orang yang masih percaya dengan agama, namun juga tidak menutup kemungkinan beberapa dari orang-orang beragama tersebut memilih untuk atheis agar dapat melakukan pekerjaan dengan maksimal, seperti yang terjadi di negara Eropa dan Amerika.. :)

  3. ayatina says:

    aku suka banget ma comte, ia mencintai clotilde sangat tulus

    basid: bukan karl marx tapi comte

  4. Unknown says:

    Siapa yang di tuhankan dalam agama humanitas,dalam faham auguste comte,?

Leave a Reply

    About Me

    Foto Saya
    Mentari
    Yogyakarta, D.I Yogyakarta, Indonesia
    Apa adanya, terungkap melalui kata.
    Lihat profil lengkapku